Kelas 6 tampak begitu antusias saat mengikuti pembelajaran Matematika dengan materi membandingkan dan mengurutkan bilangan desimal. Berbeda dari biasanya, kali ini guru menghadirkan media berupa kemasan makanan yang mudah dijumpai sehari-hari.

    Kemasan makanan yang menampilkan angka berat bersih, takaran saji, maupun kandungan gizi dijadikan sumber belajar untuk melatih siswa dalam memahami bilangan desimal. Dengan cara ini, siswa dapat langsung mengamati, mencatat, serta membandingkan angka-angka yang terdapat pada kemasan.

    Kegiatan belajar semakin menyenangkan karena siswa bekerja dalam kelompok kecil. Mereka berdiskusi, menukar kemasan yang dibawa, dan berlomba-lomba menyusun urutan bilangan desimal dari yang terkecil hingga terbesar. Suasana kelas terasa hidup dengan canda tawa sekaligus serius ketika siswa menemukan bilangan desimal yang mirip dan harus lebih teliti untuk membandingkannya.

    Guru pun memberi arahan dan motivasi agar siswa tidak hanya memahami konsep matematika, tetapi juga belajar bahwa ilmu bisa diperoleh dari lingkungan sekitar. Dengan pembelajaran berbasis media nyata ini, siswa lebih mudah memahami materi, merasa senang, dan aktif dalam proses belajar.

    Kegiatan ini menunjukkan bahwa Matematika dapat dipelajari dengan cara yang sederhana, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan tentunya menyenangkan.