Belajar di Luar Kelas Sangat Menyenangkan
Belajar di Luar Kelas Sangat Menyenangkan
Kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan tidak hanya di ruang kelas, tetapi juga di luar ruang kelas. Guru dapat mengajak siswa berkeliling lingkungan sekolah untuk mengamati lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar dapat dijadikan sebagai Sumber belajar. Kegiatan pembelajaran yang bervariatif akan memotivasi siswa aktif sehingga hasil yang diperoleh siswa akan maksimal. Guru harus mampu mendesain pembelajaran yang melibatkan siswa aktif. Contoh lingkungan yang bisa dijadikan sumber belajar diantaranya:
- Halaman sekolah
- Kebun
- Sawah
- Pasar
- dll
Tempat-tempat tersebut di atas bisa digunakan sebagai sumber belajar bagi siswa. Dengan mendatangi secara langsung, diharapkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tidak akan verbalisme. Siswa akan sangat antusias mengikuti pembelajaran dan aktif bertanya terhadap narasumber secara langsung, sehingga siswa akan terbiasa berani bertanya dan berani mengemukakan pendapatnya di depan umum. Begitu pula halnya yang kami lakukan di SDn 12 Sarae Kobi, pembelajaran di luar tepatnya di halaman sekolah dimana dengan mengubah suasana belajar di luar kelas akan membuat anak- anak lebih bersemangat dan lebih termotivasi seperti yang dilakukan ibu Nurhayati, S,Pd yang mengajak siswa belajar Matematika di luar kelas dengan tema Perkalian Tayoo, dimana anak - anak akan di berikan perkalian dan perkalian itu harus ada dalam saku mereka dari jam pertama sampai jam terakhir sebelum mereka pulang mereka akan menyetor ke gurunya perkalian apa saja yang sudah mereka hafal, dan Alhamdulilah respon dari anak - anakpun sangat positif terbukti dengan mereka belajar perkalian tayoo di halaman sekolah membuat mereka cepat menagkap dan titik fokus merekapun tetap terjaga sehingga anak - anakpun dengan cepat menghafal perkalian tayoo tersebut.
Belajar merupakan proses perubahan ke arah yang lebih baik, dari awalnya tidak tahu akan menjadi tahu. Begitupun terhadap siswa diharapkan tidak hanya output yang menjadi prioritas, tetapi juga proses pembelajarannya harus dipersiapkan dengan baik. Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan di era digital, kegiatan pembelajaranpun harus terus berinovasi. Di samping pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, teknologi infomasipun akan sangat membantu memfasilitasi kebutuhan siswa dalam proses belajar mengajar, hanya saja dalam penggunaannya sangat diperlukan pengawasan dan pemantauan dari guru dan orang tua.
Usia siswa sekolah dasar dipastikan belum bisa memfilter informasi yang ada di internet. Dikhawatirkan mereka akan mengakses konten-konten yang tidak baik dan tidak mendidik, sementara usia siswa sekolah dasar merupakan usia rentan terhadap pengaruh dari luar. Di satu sisi perkembangan teknologi merupakan sumber belajar yang canggih tetapi di sisi lain akan ada dampak negatif apabila salah dalam pemanfaatannya. Selektif dan bijaksanalah dalam mentransfer ilmu terhadap siswa. Jangan pernah lengah mengawasi perkembangan belajar siswa, karena bagaimanapun siswa adalah harapan masa depan bagi orang tuanya serta bagi masa depan bangsa dan negara Indonesia. Semoga harapan dan cita-cita semua pihak dalam mewujudkan peningkatan Mutu pendidikan dapat direalisasikan. Amin…