Kembali ke Akar: Permainan Tradisional Hidup Lagi di Kelas 4A

    Di tengah arus kemajuan teknologi yang pesat, di mana gawai dan permainan digital semakin mendominasi waktu luang anak-anak, kelas 4A SDN 12 Sarae Kota Bima menghadirkan suasana yang berbeda dan sarat makna pada jam istirahat. Kamis, 31 Juli 2025, para siswa diajak kembali mengenal dan menikmati permainan tradisional yang mulai jarang dimainkan, yaitu permainan Pino.

    Di bawah bimbingan dan inisiatif wali kelas, Ibu Eka Setiawati Bimantari, S.Pd., permainan Pino dimainkan dengan penuh antusias di lingkungan sekolah. Suasana riang dan semangat kebersamaan begitu terasa saat anak-anak saling bekerja sama dan menikmati permainan yang sudah dikenal sejak lama sebagai bagian dari budaya lokal.

    Kegiatan ini bukan sekadar permainan, tetapi juga menjadi bentuk edukasi budaya yang membangkitkan kembali kecintaan terhadap warisan permainan tradisional. Selain menyenangkan, permainan Pino melatih keterampilan motorik, kerja sama tim, serta mengajarkan nilai-nilai sportivitas dan gotong royong.

    Ibu Eka Setiawati berharap dengan rutin mengenalkan kembali permainan tradisional seperti ini, anak-anak akan lebih seimbang dalam aktivitasnya—tidak hanya terpaku pada layar gawai, tetapi juga aktif bergerak, berinteraksi langsung, dan mengenal budaya permainan khas Indonesia yang sarat nilai.

    Permainan Pino di jam istirahat ini menjadi bukti bahwa warisan tradisi dapat tetap hidup dan relevan di tengah zaman modern, asalkan ada kepedulian dan usaha untuk melestarikannya.