Belajar Matematika Jadi Lebih Menyenangkan dengan Soal cerita

    Kota Bima, 30 Juli 2025 Pembelajaran matematika kini semakin menarik dengan pendekatan soal cerita yang diterapkan di berbagai sekolah dasar di Indonesia. Metode ini dinilai mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep matematika serta menumbuhkan minat belajar mereka.

    Soal cerita atau yang dikenal juga sebagai "word problems" menggabungkan konsep matematika ke dalam situasi kehidupan sehari-hari. Siswa tidak hanya diminta menghitung, tetapi juga memahami konteks permasalahan, menganalisis informasi yang tersedia, dan menemukan solusi secara logis.

    “Dengan soal cerita, anak-anak tidak merasa sedang belajar rumus. Mereka seperti sedang memecahkan teka-teki dari kehidupan nyata,” ujar Sri guru matematika di SDN 12 Sarae kota Bima.

    Penelitian dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbudristek menunjukkan bahwa siswa yang terbiasa mengerjakan soal cerita cenderung memiliki kemampuan berpikir kritis dan pemahaman konsep yang lebih baik dibandingkan dengan yang hanya mengerjakan soal hitungan biasa.

    Namun, pendekatan ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Tidak semua siswa memiliki kemampuan membaca dan memahami teks dengan baik, sehingga guru perlu mengintegrasikan keterampilan literasi dalam pembelajaran matematika.

    “Guru harus kreatif membuat soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan relevan dengan dunia mereka,” tambah Sri.

    Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) juga mendorong penggunaan soal cerita dalam Asesmen Nasional sebagai bagian dari transformasi pembelajaran yang lebih kontekstual dan bermakna.

    Dengan pendekatan ini, matematika tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi siswa, melainkan sebuah pelajaran yang menyenangkan dan aplikatif dalam kehidupan sehari-hari.