Kota Bima, 29 Juli 2025 Suasana berbeda terasa di ruang kelas 5 SDN 12 Sarae. Gema tawa dan semangat belajar terdengar menyatu dalam kegiatan belajar mengajar yang dikemas secara menyenangkan dan interaktif oleh dua orang guru kelas.

    Dengan metode pembelajaran berbasis permainan edukatif, diskusi kelompok, dan media  yang menarik, siswa-siswi kelas 5 tampak lebih aktif dan antusias mengikuti setiap materi pelajaran. Inisiatif ini menjadi bagian dari program "Gema Belajar Menyenangkan" yang diterapkan oleh sekolah guna menciptakan lingkungan belajar yang ramah dan menyenangkan bagi anak.

   “Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghilangkan kesan bahwa belajar itu membosankan. Kami ingin anak-anak belajar dengan bahagia, sehingga penyerapan materi lebih maksimal,” ujar Ibu Nia, S.Pd., guru kelas 5 yang memimpin kegiatan ini.

    Salah satu sesi yang paling disukai siswa adalah "Belajar menebak Sambil Bermain", di mana siswa diajak menyelesaikan soal dalam bentuk teka-teki dan permainan seni menempel. Di sesi lain, pembelajaran Bahasa Indonesia dilakukan melalui drama pendek dan kuis cerita.

    “Saya senang karena belajar jadi seru, tidak hanya mendengarkan guru saja. Kami bisa bermain dan belajar bersama teman,” ungkap Jelian, siswi kelas 5 dengan wajah penuh semangat.

    Gema belajar yang menyenangkan ini juga mendorong tumbuhnya rasa percaya diri siswa, memperkuat kerja sama, serta membentuk karakter yang positif dalam lingkungan belajar. Selain itu, guru juga memberi ruang bagi siswa untuk bertanya, berpendapat, dan menyampaikan ide secara terbuka.

    Kepala SDN 12 Sarae, Ibu Fatimah, S.Pd., mengapresiasi kreativitas guru dalam menghadirkan suasana belajar yang inovatif. “Pembelajaran yang menyenangkan akan membuat siswa lebih mudah memahami pelajaran. Ini juga menjadi bentuk implementasi Merdeka Belajar yang mendorong guru untuk lebih kreatif dan adaptif,” jelasnya.

    Melalui program ini, SDN 12 Sarae berharap dapat terus menumbuhkan minat belajar yang tinggi dan suasana kelas yang positif, sehingga proses pendidikan tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi juga pada kebahagiaan dan perkembangan karakter peserta didik.